Pembangkit listrik tenaga panas bumi Wayang Windu sudah beroperasi 88 persen dari kapasitas normal 227 megawatt (mw). Sudirman Said memenuhi janji untuk melihat pembangkit listrik yang sempat terhenti tiga bulan setelah musibah ledakan akibat longsor terjadi Mei 2015 lalu, mulai awal September pembangkit listrik yang ramah lingkungan ini sudah kembali beroperasi.
Dalam kunjungan bersama Dirjen Energi Baru dan Terbarukan serta Konservasi Energi Rida Mulyana, Menteri ESDM diterima langsung Preskom Star Energy Prajogo Pangestu dan Dirut Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainudin.
"Kesigapan karyawan yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Wayang Windu menunjukan kemampuan putra-putra Indonesia dalam menangani teknologi panas bumi. Ini tentunya pantas kita banggakan," kata Sudirman, di Pangalengan, Selasa (22/9/2015).
Menteri ESDM menambahkan, pemerintah sangat serius untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan.. Indonesia harus bersiap menghadapi habis energi yang berasal dari fosil.
"Kami terus memperbaiki sistem harga yang diharapkan bisa mendorong perkembangan energi baru dan terbarukan. Termasuk untuk panas bumi pemerintah akan menetapkan harga baru yang lebih menarik," kata Menteri ESDM.
Prajogo Pangestu pun menghargai langkah yang dipersiapkan pemerintah. Selama 15 tahun beroperasi, listrik dari Pembangkit Wayang Windu hany dihargai 6 sen dolar oleh PLN. Sudirman menegaskan, pemerintah tetap dengan targetnya untuk membangun 35 ribu mw dalam lima tahun.
"Presiden Jokowi bahkan sudah meminta kepada saya untuk mempersiapkan strategi untuk 35 ribu mw yang kedua," kata Sudirman Said.
Tidak lupa, dia meminta manajemen Star Energy untuk membantu masyarakat sekitar. Program CSR perusahaan hendaknya difokuskan kepada pendidikan dan kesehatan.
"Daripada dana CSR menyebar ke mana-mana lebih baik dipakai untuk membangun satu sekolah yang bagus agar masyarakat Pangalengan bisa terangkat kualitasnya," pungkas Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News