"Terutama yang kita harapkan devisa negara. kemudian regional development," kata Arcandra di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 4 Juli 2017.
Selain peningkatan devisa negara, dari pengembangan empat proyek tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Sehingga diharapkan jika pengembangan proyek tersebut berjalan lancar Indonesia tidak akan impor gas lagi.
"Kemudian kebutuhan gas kita secara domestik bisa kita penuhi tanpa perlu impor. Kita melihat di neraca gas, kapan kita perlu. Nanti dengan proyek ini bisa memenuhi kebutuhan 10-20 tahun," jelas dia.
Empat proyek migas yang masuk dalam proyek prioritas tersebut adalah Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela di Maluku, Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru di Jawa Timur.
Lalu, pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur, dan pengembangan tangguh Train 3 di Papua. Keempat proyek ini akan menjadi prioritas pemerintah hingga 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News