Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto.
"Tiga belas miliar pada dasarnya full kilang grass root refinery, yang produksi BBM, yaitu solar dan nafta yang proses lebih lanjut ke aromatic dan petro chemical," kata Rini ditemui di Sochi, Rusia usai mendampingi Presiden Jokowi kepada Antara, Jumat (20/5/2016).
Menurut Rini, dengan adanya kilang minyak Tuban itu dapat menambah cadangan minyak nasional di dalam negeri. Rosnaft, jelas Rini, menekankan kilang di Tuban dapat menjadi penghubung perdagangan minyak regional ke sejumlah daerah maupun ke luar negeri seperti Filipina.
Kesepakatan yang akan ditandatangani pada Kamis pekan depan, 26 Mei, akan membentuk tim joint venture guna melakukan studi di lapangan untuk seismik untuk mempelajari kilang yang sesuai dengan kontur tanah di Tuban.
"Kita targetkan dapat pembangunan full 2018. Presiden tekankan harusnya bisa dilakukan di akhir 2017. Mereka beri janji kepada Presiden, akan kerja sekeras mungkin untuk bisa capai yang diharapkan," tutur Rini.
Menteri mengatakan target pembentukan tim joint venture akan selesai pada akhir 2016.
"Kita harap dalam tiga bulan selesai," tambah Rini.
Selain itu, pihak Rosnaft memastikan perpanjangan sewa hak tanah untuk kilang minyak di Tuban selama 30 + 10 tahun.
"Presiden menekankan pasti hampir selalu, bila lancar, bisa diteruskan jadi 50 tahun. Sudah banyak pengalaman hal itu terjadi," jelas Rini.
Selain kesepakatan pembangunan kilang minyak di Tuban, Rosnaft juga berkomitmen kepada PT Pertamina untuk dapat berpartisipasi dalam pengelolaan ladang-ladang minyak di Rusia.
Menurut Rini, Rusia saat ini sedang melakukan studi kelayakan mencari ladang minyak yang tepat bagi Indonesia. Rini mengatakan pemerintah sedang mengkaji agar ladang minyak itu memiliki cadangan sebesar 200 juta barel dengan target produksi 35 ribu barel per hari. Menteri mengatakan kemungkinan Rosnaft dapat menyiapkan 2-3 ladang minyak di Rusia.
Rini juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo amat senang dengan kemungkinan kerja sama yang memungkinkan Indonesia punya cadangan minyak nasional di negeri kita sendiri.
"Mereka (Rosneft) mau memberikan komitmen itu, bahkan mereka ingin menjadikan Tuban sebagai kota penghubung perdagangan minyak," ujar Rini.
Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto, yang turut hadir dalam keterangan pers tersebut menambahkan bahwa dalam kerja sama antara Rosneft dengan Pertamina nantinya, Pertamina akan memiliki peran yang lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News