Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menjelaskan, perseroan akan melakukan studi keekonomian saat eksplorasi di blok East Natuna. Pertamina pun akan mencoba mengembangkan produksi minyak terlebih dahulu, baru kemudian gas.
"Kemarin ada beberapa pilihan yang terbuka dari Kementerian ESDM dan SKK Migas. Ada dua struktur, ada gas (AL) dan minyak (AP). Ada likuid di situ. Pemerintah ingin dorong kita segera menjalankan aktivitas (eksplorasi) di blok itu. Kalau memungkinkan minyak dulu, gas masih panjang," jelas Syamsu, saat meninjau Banyu Urip Pertamina EP Cepu, Bojonegoro, seperti diberitakan Sabtu (23/7/2016).
Syamsu menambahkan, jika Pertamina ditawarkan untuk mengembangkan minyak, maka perusahaan plat merah ini akan mengevaluasinya. "Kita akan evaluasi. Mudah-mudahan pengembangan minyak tidak susah seperti gas," tutur dia.
Dia mengakui, dalam mengembangkan potensi minyak di blok tersebut setidaknya harus mengkaji teknologi yang akan digunakan, tingkat pengeboran, dan prosesnya. Menurut dia, tingkat pengelolaan gas karbondioksida (Co2) di blok East Natuna merupakan yang terbesar di dunia yaitu mencapai 72 persen.
"Saran kita, coba rumuskan dari upstream hingga downstream, seperti apa pola kita dalam mengembangkan gas. Siapa yang menyerap gas. Kalau kita menyerap gas, berapa harga yang pas agar bisa diserap di sana. Kalau memang bangun, harus hitung komersialnya," kata Syamsu Alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News