Rini menjelaskan, saat ini Menteri ESDM Sudirman tengah berada di Timur Tengah dalam rangka kunjungan kerja. Setelah Menteri ESDM Sudirman kembali ke Indonesia, dirinya berjanji akan langsung melaporkan kepada Presiden Jokowi.
"Mungkin satu minggu ini Insya Allah (dilaporkan kepada Presiden Jokowi), karena Pak Sudirman sedang ada di luar negeri. Saya menunggu beliau," kata Rini ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).
Sekadar diketahui, sesuai dengan pembicaraan awal bahwa audit forensik dilakukan untuk mencari tahu penyebab biaya tinggi (high cost) yang memicu terjadinya intransparansi dan ketidakoptimalan Petral saat menjalankan bisnisnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto mengatakan, audit yang dilaksanakan auditor independen berada di bawah supervisi Satuan Pengawas Internal Pertamina. Terdapat tiga kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan terhadap Petral, yaitu kajian mendalam (due dilligence) terhadap aspek keuangan, pajak yang dilakukan EY dan legal oleh HSF serta wind-down process berupa inovasi kontrak, settlement utang piutang, dan pemindahan aset kepada Pertamina.
Atas audit forensik tersebut Pertamina menemukan ketidakefisienan kegiatan operasional pengimpor minyak mentah dan BBM tersebut. "Due dilligence akan rampung akhir November 2015. Sedangkan wind-down process' berakhir Desember 2015," jelasnya.
Beberapa temuan auditor itu antara lain ketidakefisienan rantai suplai berupa mahalnya harga minyak mentah dan produk yang dipengaruhi kebijakan Petral dalam proses pengadaan, pengaturan tender MOGAS, kelemahan pengendalian HPS, kebocoran informasi tender, dan pengaruh pihak eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News