Direktur Operasional GAS Wilson Teoh mengatakan hal itu lantaran pengisian baterai kendaraan listrik rakitannya cukup dengan soket 220 VA yang ada di rumah. Menurutnya, SPLU hanya sebagai sarana pendukung kendaraan listrik saja. Daya listrik baterai kendaraan juga cukup untuk satu hari kerja di kota-kota besar.
"Itu sarana pendukung, dan jarak tempuh kendaraan listrik kita cukup panjang 40-50 km sekali menge-charge. Sehingga untuk pemakaian wajar itu di Jakarta atau di kota di Indonesia sudah mencukupi," kata Wilson di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019.
Wilson menjelaskan, dengan minimnya jumlah SPLU, perusahaan tetap memproduksi sepeda dan motor listrik dalam jumlah yang banyak. Perusahaan optimistis dukungan pemerintah dalam penggunaan kendaraan listrik sangat besar.
"Nah kita juga melihat banyak sekali dukungan pemerintah dalam hal ini sejak Perpres (Peraturan Presiden) diterbitkan, dari Kemenhub, Kemenperin, Kemenkeu dan bahkan lain-lain itu sudah terjun ikut serta dalam meningkatkan awareness kendaraan listrik ini," jelas dia.
Oleh karena itu, perusahaan tak takut mematok penjualan kendaraan listrik mencapai 4.000 unit di tahun ini dan menargetkan peningkatan 1,5 kali atau bisa mencapai 6.000 unit di tahun depan.
"Roda dua perkembangannya bagus, terutama sepeda dan motor listrik akan menjadi fokus kami di 2020. Kami optimistis kapasitas kami tercapai," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News