"Saran saya, memang konsumsi energinya sekitar 700 gram batu bara per kwh. Nanti tolong carikan alat agar maksimal 500 gram per kwh. Karena kalau bisa lebih efisien, tarif listriknya mudah-mudahan lebih baik," kata Jonan dalam kunjungannya ke PLTU Tenayan Pekanbaru dikutip dari Antara, Minggu (18/12/2016).
Menurut mantan Menteri Perhubungan itu, masyarakat banyak yang mengkhawatirkan kenaikan tarif listrik. Jonan menambahkan, PLN juga perlu memperhatikan pasokan batubara yang berkelanjutan dalam operasional PLTU Tenayan.
"Harus ada jaminan tidak akan terhenti (pasokannya). Saya dengar stoknya 20-30 hari," katanya.
PLTU Tenayan menjadi bagian dalam pembangunan proyek 10.000 MW atau Fast Track Program (FTP) I yang digagas di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Direktur Bisnis Regional Sumatera Amir Rosidin dalam kesempatan yang sama mengaku yakin kebutuhan batu bara untuk operasional dua unit pembangkit di PLTU Tenayan bisa dipenuhi.Pasokan batu bara berkalori rendah didapat dari tambang di Pulau Sumatera dan diangkut melalui Sungai Siak.
"Setiap bulan satu unit butuh 1,5 juta ton, itu bisa kami suplai. Kami punya cadangan di coal yard (lapangan batu bara) untuk 20-30 hari. Jadi tidak ada discountinue (berhenti)," katanya.
Unit I PLTU Tenayan ditargetkan bisa mulai beroperasi pada Januari 2017, disusul oleh Unit II pada Februari 2017. Dengan beroperasinya PLTU Tenayan, pasokan tenaga listrik di wilayah Sumatera bagian tengah akan bisa tercukupi.
"Rasio elektrifikasi di Riau sekarang sudah 82 persen. 2019 kami targetkan bisa mencapai 97 persen. Ini kami kejar terus. Kami tinggal selesaikan pembangunan jaringan dan transmisi setelah menyelesaikan kebutuhan pembangkit," ujarnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman berharap PLTU Tenayan bisa segera beroperasi guna memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat.
"Kami harap PLTU ini bisa segera beroperasi. Karena pertumbuhan permintaan listrik tinggi sekitar 9 persen per tahun, maka PLN perlu memikirkan proyek yang masih mandek ke depan," pesannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News