Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Achmad Bambang menyampaikan hal tersebut lantaran pada kuartal III-2016 ini konsumsi premium tercatat mengalami penurunan drastis menjadi 54 persen.
Berdasarkan data Pertamina, pada Januari 2016 konsumsi premium masih tinggi yakni sekitar 86,8 persen. Pada September 2016, konsumsi premium mengalami penurunan menjadi 54,5 persen.
Baca: Perlahan, Konsumen Bakal Tinggalkan Premium
"Premium pada Januari mayoritas 86,8 persen. September tinggal 54,5 persen," kata Achmad Bambang di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Sebagian besar konsumen premium sudah beralih ke BBM yang memiliki kualitas lebih tinggi seperti pertalite, pertamax, dan pertamax turbo. Pasalnya, ketiga jenis BBK tersebut mengalami peningkatan konsumsi pada kuartal III ini.
Baca: Akhir 2016, Pertamina Berharap Konsumsi Premium di Bawah 50%
"Pertalite, Januari 4,2 persen pada September menjadi 28,2 persen. Pertamax naik dari 8,4 persen menjadi 16,5 persen. Pertamax turbo naik 0,6 persen menjadi 0,8 persen," jelas dia.
Sementara itu, untuk dexlite, tambah pria yang kerap disapa Abe ini mengungkapkan konsumsinya naik 1,2 persen. Kenaikan ini memang masih kecil. Namun, perpindahan konsumsi ini mengartikan bahwa konsumen tidak bergantung pada solar bersubsidi.
"Dexlite masih kecil tapi di SPBU yang jual dexlite 16,2 persen. Banyak pindah ke dexlite," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
