Menurut Sofyan, yang penting yakni bagaimana proses pengadaan (procurement) minyak bisa transparan. Selama ini kan, ada broker sebagai perantara yang membuat harga menjadi mahal.
Dia mengatakan, itulah mengapa Petral ingin dibubarkan, karena diperkirakan di Pertal itu terjadi praktek percaloan. "Yang terpenting itu procurement-nya bebas dari percaloan," ucap Sofyan, di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jum'at (24/4/2015).
Karena adanya praktek percaloan itulah, Tim Reformasi Tata Kelola Migas memberi rekomendasi untuk mengubah sistem procurement-nya, yakni dengan dibubarkan.
"Ini bagian dari sistem procurement saya pikir. Tentu yang terbaik ya, tapi saya belum dapat informasi detailnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News