Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Elpiji Sering Langka, Pengusaha Beralih ke Gas Bumi

Annisa ayu artanti • 08 Desember 2017 17:36
Jakarta: Pemanfaatan gas bumi diklaim sangat dirasakan untuk bahan pembakaran (burning) pada pabrik. Salah satunya pabrik sohun, PT Nusantara Top yang terletak di Cirebon, Jawa Barat.
 
Pemilik PT Nusantara Top Ramlan mengatakan selama ini pabriknya menggunakan elpiji dan solar untuk bahan bakar. Namun ada saja kendala yang dihadap mulai dari ketersediaan seperti elpiji sampai operasional pengisian tangki solar per bulan.
 
"Kendala kami saat-saat tertentu elpiji sering langka serta setiap bulannya harus mengisi tangki solar," kata Ramlan dalam keterangan tertulis yang dirilis PGN, Jumat  8 Desember 2017.

Menurutnya, dengan beralih ke gas bumi yang disalurkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui pipa, Ramlan berharap bisa mendapat kepastian pasokan dan menekan ongkos produksi.
 
"Kami hitung, dengan gas bumi saving cost bisa 30-45 persen," ucap Ramlan.
 
Bukan manfaat secara ekonomi saja, Ramlan juga sudah memperkirakan, beralihnya sumber bahan bakar pabrik dari elpiji ke gas bumi sekaligus memperluas lahan pabrik yang selama ini digunakan untuk menyimpan tabung elpiji.
 
"Harapan kami dengan beralih ke energi yang lebih efisien dan bersih serta ramah lingkungan ini, produksi kami semakin meningkat karena lahan kosong bisa menjadi lokasi penyimpanan produk," ujar Ramlan lagi.
 
Seperti diketahui, PGN memang gencar memperluas jaringan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi ke berbagai daerah. Kali ini, gas bumi PGN yang aman, efisien, dan ramah lingkungan ini dinikmati oleh sebuah pabrik sohun di Cirebon, Jawa Barat.
 
"Kami baru saja memasok gas bumi ke PT Nusantara Top yang memproduksi makanan berupa sohun dan gula batu," kata Sales Area Head PGN Cirebon, Ade Sutisna.
 
Ade mengatakan, gas bumi PGN sudah mengalir ke pabrik Nusantara Top sejak 5 Desember 2017 lalu. Gas bumi ini akan digunakan untuk burner. PGN mengalokasikan gas dengan kapasitas 1.001-10.000 meter kubik per bulan ke pabrik ini.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan