Vice President Fuel Marketing Pertamina, Afandi, menyebutkan dari total 150 penyalur yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah minim penyalur BBM, rencananya pada 2017 Pertamina akan pembangunan 54 penyalur untuk wilayah-wilayah yang sudah memiliki infrastruktur baik.
"2017 kita bangun 54 penyalur di wilayah infrastruktur darat dan laut cukup baik," kata Afandi di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa 4 April 2017.
Afandi menyebutkan, sampai dengan Maret 2017, perseroan telah menyediakan sepuluh agen penyalur minyak solar di daerah-daerah terpencil, terluar, dan terdepan. Terakhir, Pertamina sudah menyediakan penyalur di Halmahera.
Baca: Demi BBM Satu Harga, Jonan: Pertamina Tak Rugi Gelontorkan Rp800 Miliar
Lebih lanjut, tambah dia, pada 2018 Pertamina menargetkan dapat menyediakan penyalur sebanyak 50 penyalur di daerah yang sulit infrastruktur dan pada 2019 ditargetkan menyediakan 46 penyalur di daerah yang belum memiliki infrastruktur.
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Gigih Wahyu H Irianto menambahkan, untuk menjalankan program BBM satu harga memang dilakukan secara bertahap. Tahun ini, Pertamina menaksir anggaran yang akan dikeluarkan sebanyak Rp5 triliun.
"Kita taksir Rp5 triliun untuk tahun ini," ucap Gigih.
Intinya untuk menerapkan program BBM satu harga, lanjut Gigih, yang diperlukan adalah kesiapan infrastruktur. Jika infrastruktur siap maka program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo ini akan lebih mudah terlaksana.
"2017 pemerintah ingin semuanya tapi Pertamina belum tentu (bisa melakukan) karena infrastruktur? buka bagian dari kita," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
