Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Gigih Wahyu H Irianto mengatakan, untuk merealisasikan BBM satu harga diseluruh penjuru tanah air memang menjadi konsentrasi pemerintah saat ini. Namun tidak dipungkiri dalam mewujudkannya ada kendala yang dihadapi Pertamina yaitu ketersediaan infrastruktur.
Seperti diketahui, kata Gigih, banyak daerah yang belum memiliki kelengkapan infrastruktur. Mulai dari moda transportasi, infrastruktur jalan, dan kelengkapan lembaga penyalur. Oleh karena itu, peran Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan untuk merealisasikan program tersebut.
"Ini sangat tergantung kesiapan infrastruktur? yang ada. Bagaimana pun juga infrastruktur? di luar kontrol Pertamina," kata Gigih di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa 4 April 2017.
Berdasarkan data yang diterima Pertamina dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terdapat 150 titik yang belum menerapkan BBM satu harga.
Gigih mengungkapkan, perusahaan pelat merah itu sebenarnya bisa saja mempercepat pembangunan penyalur BBM di 150 titik itu. Tetapi, hal tersebut harus didukung dengan kehandalan infrastruktur yang ada di daerah.
"Apapun kalau pemerintah bisa mempercepat infrastruktur? yang ada itu akan mempermudah buat Pertamina," ungkap dia.
Dengan adanya infrastruktur yang tersedia, lanjut Gigih, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan efek berganda di segala bidang industri dan bisnis.
"Namun infrastruktur? tolong di dukung oleh Pemerintah Daerah. Ini mungkin bisa jadi multiplayer effect ke daerah dia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id