Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menyebutkan delapan proyek tersebut terdiri dari lima lapangan gas dan tiga lapangan minyak. Berproduksinya lapangan migas tersebut diharapkan akan menambah cadangan migas.
"Di kuartal empat ada delapan. Estimasi produksi gas 270 juta standar kaki kubik (mmscfd) dan minyak 8.500 barel per hari," kata Wisnu di Jakarta, Senin, 30 September 2019.
Wisnu menyebutkan yang terdekat beroperasi di bulan Oktober yakni Lapangan Suban di Sumatera Selatan yang memproduksi gas. Lalu November dan Desember ada Lapangan Temelat yang memproduksi gas, Lapangan Panen memproduksi minyak, Lapangan Bison, Iguana dan Gajah Putri memproduksi gas, Lapangan Buntal lima memproduksi gas, Lapangan Kedung Keris memproduksi minyak, Lapangan Bukit Tua fase 3 memproduksi gas dan Lapangan Bambu Besar memproduksi minyak.
"Yang paling dekat, Suban sudah 99 persen, tapi kurang tahu penyelesaian apa di lapangan. Temelat udah hampir mendekati 90 persen, Kedung Keris udah 85 persen, yang lain rata-rata sudah 60-70 persen," tutur Wisnu.
Dengan beroperasinya delapan lapangan tersebut maka outlook hingga akhir tahun ada 11 lapangan yang beroperasi. Jumlah tersebut terdiri dari delapan lapangan gas, tiga di antaranya telah beroperasi di kuartal pertama hingga ketiga serta tiga lapangan minyak.
"Outlook 2019 delapan proyek gas dan tiga proyek minyak. Dengan total estimasi produksi gas 470 mmscfd dan 10.500 barel per hari, dan estimasi total investasi USD1,1 miliar," jelas Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
