Ilustrasi. FOTO: MIRAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MIRAMDANI

Pemerintah Ingin Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Suci Sedya Utami • 11 September 2019 07:35
Jakarta: Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan pemerintah menginginkan agar subsidi listrik makin tepat sasaran di 2020. Hal itu penting agar masyarakat yang membutuhkan benar-benar bisa menikmati aliran listrik yang terjangkau.
 
Rida mengatakan pemerintah tidak berniat untuk mengurangi atau menghapus subsidi listrik untuk golongan 900 volt ampere (VA). Namun, kata dia, yang diupayakan adalah subsidi yang lebih tepat sasaran.
 
"Tidak berencana kurangi subsidi tapi ingin subsidi tepat sasaran," tutur Rida di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2019.

Rida menjelaskan kesepakatan dalam rapat kerja di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menghapuskan subsidi bagi pelanggan 900 VA golongan Rumah Tangga Mampu (RTM) yang berjumlah 24,4 juta tahun depan. Ia mengatakan pelanggan 900 VA terdiri dari dua golongan yakni RTM serta golongan miskin yang sebesar 7,17 juta.
 
Untuk golongan miskin sudah pasti listriknya disubsidi oleh pemerintah. Untuk golongan RTM, berdasarkan data dari Ditjen Ketenagalistrikan sebenarnya sudah tidak disubsidi pada 2018 atau mengikuti penyesuaian harga.
 
Namun di pertengahan 2018, pemerintah menjanjikan agar golongan tersebut tidak mengalami kenaikan tarif listrik. Alhasil dampaknya ikut ke 2019, golongan ini menggunakan tarif tetap meskipun sebetulnya ada kenaikan biaya keekonomian. Akibatnya, pemerintah kembali menanggung selisih biaya tersebut alias mensubsidi kembali golongan tersebut.
 
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, usulan awal, golongan tersebut tetap mendapatkan subsidi. Namun ketika pembahasan di Banggar diputuskan untuk mencabut subsidi untuk 900 VA RTM. Artinya dengan kata lain golongan tersebut akan mengalami penyesuaian tarif.
 
Namun, Rida menggarisbawahi penyesuaian (adjustment) tidak hanya diartikan naik. Ia bilang bisa jadi penyesuaian berupa penurunan tarif. Penyesuaian, kata Rida, sangat tergantung dari pergerakan nilai tukar serta harga minyak mentah Indonesia (ICP). Saat ini pergerakan ICP memang tengah mengalami penurunan.
 
"Adjustment itu jangan selalu diterjemahkan naik, bisa jadi turun. Tapi sayangnya kita enggak bisa kontrol ICP. Harga komoditas dunia enggak bisa kontrol," jelas dia.
 
Dengan penghapusan golongan RTM penikmat daya 900 VA ini dihilangkan maka subsidi listrik tahun depan akan menjadi Rp54,79 triliun. Adapun besaran subsidi ini turun dari yang ditetapkan pemerintah di RAPBN 2020.
 
"Kalau lihat sekiranya RTM enggak masuk maka subsidinya Rp54,79 triliun. Kalau 24,4 juta ini enggak dimasukkan golongan subsidi listrik 2020 ini ya Rp54,79 triliun," tegas dia.
 
Rincian subsidi Rp54,79 triliun ini sudah termasuk dengan subsisi energi pelanggan 450 VA sebesar Rp32,04 triliun, subsidi 900 VA miskin Rp9,07 triliun dan 23 golangan subsidi lainnya Rp13,68 triliun. Adapun rencana awal subsidi untuk pelanggan 900 VA RTM yang dihilangkan sebesar Rp6,9 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan