General Manager PLN Disjaya Syamsu Huda mengatakan dari 4 juta pelanggan listrik di Jakarta, beban puncak penggunaan listrik dalam situasi normal terjadi pada siang hari sebesar 4.847 megawatt (mw). Saat malam hari menjadi 4.505 mw.
"Bebeda dengan wilayah lain, konsumsi listrik di Jakarta beban puncak malam lebih rendah dari siang karena aktivitas luar biasa," ujar Huda dalam keterangannya, Jakarta, Rabu 21 Juni 2017.
Menurutnya, mendekati dan saat Lebaran beban puncak konsumsi listrik di Jakarta menjadi lebih tinggi saat siang dan lebih rendah saat malam. Ini disebabkan oleh penurunan aktivitas kegiatan industri dan bisnis pada siang hari karena sudah mulai libur.
"Beban listrik pada Idulfitri, beban puncak sebelum Lebaran terjadi siang, mendekati Lebaran beban puncak malam hari karena aktivitas berkurang," papar dia.
Selain perubahan beban puncak, konsumsi listrik juga mengalami penurunan. Dari beban puncak malam saat kondisi normal 4.505 mw menjadi sekitar 2.000 mw ketika Idulfitri. Dia memprediksi konsumsi listrik akan kembali normal setelah masa libur bersama selesai pada awal Juli 2017.
"Tepat saat Lebaran menjadi 2.000 mw, dibanding siang dan normal turun lebih dari separuhnya. Setelah cuti bersama akan pulih di awal Juli," tutup Huda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News