Diskusi di Warung Daun Jakarta bertema kenaikan harga BBM -- FOTO: MTVN/Ilham Wibowo
Diskusi di Warung Daun Jakarta bertema kenaikan harga BBM -- FOTO: MTVN/Ilham Wibowo

Kalau Malu-malu Naikkan Harga BBM, Korbannya Masyarakat

Ilham wibowo • 04 April 2015 12:53
medcom.id, Jakarta: Pemerintah dinilai masih malu-malu mengakui jika telah menerapkan penentuan, bahkan kenaikan, harga bahan bakar minyak (BBM).
 
"Bisa dikatakan (kenaikan harga BBM) ini ikut mekanisme pasar, tapi malu-malu. Pemerintah ikut harga pasar tapi melakukan manuver supaya tak melanggar keputusan MK," kata ekonom IPB, Iman Sugema, dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/4/2015).
 
Iman mengatakan, kenaikan harga minyak dunia dan kurs rupiah yang semakin menurun membuat pemerintah tidak punya pilihan lain selain menaikkan harga. BBM jenis premium yang saat ini sudah tidak dikenakan subsidi menggunakan sistem mekanisme pasar. Dia menilai, sikap tertutup pemerintah hanya akan menyebabkan masyarakat kecil semakin melarat.

"Pemerintah harus tegas, ini mekanisme pasar atau tidak. Kalau malu-malu (naikkan harga BBM), maka korbannya masyarakat. Struktur di Indonesia tidak sempurna, harga itu tidak elastis. Ketika harga BBM naik maka semua naik. Ketika harga turun tidak langsung turun, hal seperti ini yang harus diantisipasi pemerintah," tegas Iman.
 
Terkait dengan hal ini, dia mengkritik tugas Bank Indonesia (BI) yang masih buruk dalam menangani pelemahan nilai tukar rupiah, sehingga membuat harga BBM naik.
 
"Kenaikan harga minyak dunia, kurs rupiah, tugas BI tampaknya belepotan. Premium tidak disubsidi, itu merupakan mekanisme pasar, enggak malu-malu, solar masih disubsidi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan