Harga Gas. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.
Harga Gas. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

Permen ESDM akan Atasi Kelebihan Bayar Gas Bumi

Annisa ayu artanti • 20 Mei 2016 19:03
medcom.id, Jakarta: Keluarnya Peraturan Presiden (Perpres)  Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi menimbulkan banyak pertanyaan dari pelaku industri. Pasalnya beleid tersebut menyatakan peraturan tersebut berlaku surut sejak 1 Januari 2016 dan menimbulkan kelebihan bayar oleh konsumen. Hal itu yang menjadi pertanyaan siapa yang menanggung kelebihan tersebut.
 
Direktur Pembinaan Program Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Cahyono Adi mengatakan, untuk konsumen yang, saat ini, membeli gas dengan harga diatas USD6 per MMBTU. Kelebihan bayar tersebut akan dihitung dan diakumulasikan untuk tagihan berikutnya. Dia mengibaratkan kelebihan bayar itu seperti penggunaan kartu kredit.
 
"Jadi nanti dihitung balik. Tidak dikembaliin, tapi disesuaikan dengan tagihan berikutnya. Kalau kita lebih bayar dengan kartu kredit bagaimana? Tidak ada cash in cash out, disesuaikan saja di tagihan berikutnya," kata Agus, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Agus menjelaskan ketentuan itu akan lebih rinci nanti tercantum pada peraturan menteri ESDM yang akan segera dikeluarkan. Dalam Permen itu juga akan ada daftar industri yang sudah memenuhi kriteria untuk menggunakan harga gas tersebut. Daftar tersebut juga sudah dipaparkan sebelumnya oleh Dirjen Migas.
 
"Itu 15 yang langsung, semoga tidak ada halangan," ucap dia.
 
Namun, saat ditanyai kepastian kapan Permen tersebut akan keluar, Agus menuturkan belum bisa memastikannya. Ia hanya mengatakan Kementerian ESDM akan mengeluarkannya dalam waktu secepat mungkin.
 
"Tunggu tanggal mainnya. Pak menteri mengamanatkan pada kita untuk segera menyelesaikan permen ini," ucap dia.
 
Berikut 15 Kontrak Gas yang langsung mendapatkan penurunan harga:
 
Wilayah Jawa Barat
1. PT Indo Raya Kimia membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,95 menjadi USD6.
2. PT Krakatau Steel membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,95 menjadi USD6.
3. PT Pupuk Kujang membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,48 menjadi USD6.
 
Wilayah Jawa Tengah
4. PT Tossa Sakti membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD8,22 menjadi USD6,93.
 
Wilayah Jawa Timur
5. PT Petrokimia Gresik membeli gas dari Kangean Energy Indonesia Ltd dari semula harganya USD6,28 menjadi USD6.
 
Wilayah Sumatera Selatan
6. PT Pupuk Sriwidjaja membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,31 menjadi USD6.
7. PT Pupuk Sriwidjaja membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,55 menjadi USD6.
 
Wilayah Sumatera Utara
8. PT PGN membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD8,24 menjadi USD6,83.
9. PT PGN membeli gas dari PT Pertamina EP Sumur Benggala-1 dari semula harganya USD8,24 menjadi USD6,83.
10. PIM membeli gas dari PT Pertamina Hulu Energi NSB dari semula harganya USD7,25 menjadi USD6.
11. PIM membeli gas dari PT Pertamina Hulu Energi NSO dari semula harganya USD7,25 menjadi USD6,64.
 
Wilayah Jawa Bagian Barat
12. PT Energasindo Heksa Karya (Bitung) membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,75 menjadi USD6.
13. PT Energasindo Heksa Karya (Bitung) membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,75 menjadi USD6.
14. PT Energasindo Heksa Karya (Cilegon) membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,75 menjadi USD6.
15. PT Sadikun Niagamas Raya (Cilegon) membeli gas dari PT Pertamina EP dari semula harganya USD6,95 menjadi USD6.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan