Ilustrasi. (FOTO: AFP)
Ilustrasi. (FOTO: AFP)

Molor, Pembangunan Proyek Tangguh Train 3 Capai 60%

Suci Sedya Utami • 05 September 2019 13:13
Jakarta: BP Berau Ltd membenarkan target penyelesaian pembangunan proyek Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat diperkirakan mundur dari 2020 menjadi 2021.
 
Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan saat ini progres pembangunan proyek tersebut mencapai 60 persen. Pihaknya mempekerjakan 10 ribu pekerja di lapangan guna memaksimalkan pengerjaan protek agar tidak terlalu molor.
 
"2021 itu mundur dengan jadwal terbaru karena ada beberapa kendala. Sekarang kami fokus men-deliver dengan jadwal baru," kata Moektianto ditemui di sela-sela acara IPA Convex, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2019.

Moektianto mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pemeliharaan fasilitas pengolahan atau Train 1 proyek Tangguh sesuai target. BP juga berencana melakukan pemeliharaan fasilitas Train 2 yang dijadwalkan tahun depan.
 
"Tahun depan (Train 2), tapi belum lihat jadwalnya. Mudah-mudahan kita bisa lihat jadwalnya. Kita harus servis biar enggak gangguan mesin, prinsipnya itu," tutur dia.
 
Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menjelaskan ada sejumlah faktor yang membuat proyek tersebut mulai berproduksi pada kuartal III-2021. Salah satu faktornya keterlambatan pengiriman material yang berasal dari Sulawesi dan Jawa.
 
Menurut Fatar, keterlambatan tersebut disebabkan oleh gempa dan tsunami yang mengguncang Palu beberapa waktu lalu. Ditambah dengan erupsi anak Gunung Krakatau yang membuat pasokan material terhambat.
 
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan keterlambatan yaitu jumlah pekerja yang mengerjakan proyek tersebut yang berasal dari pulau Jawa semakin berkurang. Pasalnya, di saat pulang ke daerah asal mereka, para pekerja tidak kembali lagi ke Papua. Padahal dibutuhkan kurang lebih 10 ribu pekerja untuk mempercepat pengerjaan Tangguh Train 3.
 
"Ketika kerja di Papua, pada saat yang sama proyek infrastruktur di Indonesia juga banyak. Saat kembali ke Jawa, mereka cenderung lebih pilih kerja di proyek infrastruktur, jadi kontraktor harus rekrut ulang pegawai dengan kompensasi lebih baik mudah-mudahan tidak terulang," kata Fatar.
 
Train 3 merupakan bagian dari Proyek Tangguh. Proyek kawasan pengembangan migas ini memiliki enam lapangan gas di Blok Wiriagar Berau dan Muturi yang terletak di Teluk Bintuni, Papua Barat.
 
Proyek Tangguh sudah memiliki dua Train dengan kapasitas masing-masing 3,8 juta ton per tahun (MTPA). Dengan beroperasinya Train 3, total kapasitas proyek pengolahan gas ini akan mencapai 11,4 juta MTPA.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan