Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Foto: Setkab
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Foto: Setkab

Pertamina Bakal Lepas Sebagian Saham di Blok Migas

Suci Sedya Utami • 05 September 2019 11:27
Jakarta: PT Pertamina (Persero) berencana melepas sebagian saham atau hak kelola (participating interest/PI) beberapa blok migas miliknya yang berada di dalam negeri. Untuk itu, Pertamina akan menawarkan sebagian saham di beberapa blok.
 
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan upaya memperbanyak kemitraan dilakukan karena perusahaan migas pelat merah ini ingin mengembangkan teknologi untuk mengelola blok migas yang dimiliki Pertamina.
 
"Betul kita akan mengundang, (menawarkan saham) participating interest ya. Kita ingin lakukan pengembangan teknologi tapi cari partner yang memang sudah memiliki dan mengimplementasikan proven teknologi," kata Nicke, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2019.

Selain itu, lanjut Nicke, kemitraan ini juga akan meningkatkan kemampuan investasi dalam mengembangkan blok migas. Kerja sama tersebut diharapkan membuka peluang bagi Pertamina untuk masuk ke dalam wilayah kerja para perusahaan global ini di luar negeri.
 
"Bisa menjadi bargaining position sehingga kami bisa masuk ke ladang-ladang mereka,” kata dia.
 
Menurut Nicke bermitra itu biasa sebab dalam bisnis hulu migas tidak ada perusahaan migas global yang tidak bermitra. Selama ini, perusahaan migas rata-rata memiliki mitra di 80 persen dari total blok migas yang dimilikinya. Sementara Pertamina baru bermitra untuk pengelolaan 30 persen blok migasnya.
 
Melalui kemitraan ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan produksi migasnya. Pada semester pertama tahun ini, produksi minyak Pertamina tercatat sebesar 413 ribu barel per hari (bph), 99,76 persen dari target perusahaan 414 ribu bph. Sementara produksi gas sebesar 2.856 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 97,04 persen dari target perusahaan 2.943 mmscfd.
 
Dalam rencana jangka panjang, Pertamina menargetkan produksi migasnya bisa mencapai 1,9 juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd). Rincinya, produksi minyak akan digenjot hingga menjadi 822 ribu bph dan gas 5.710 mmscfd.
 
Namun demikian, Nicke belum dapat dipastikan berapa jumlah blok migas yang akan dilepas sebagian kepemilikannya ini. Kini, pihaknya masih memfinalisasi blok-blok migas yang akan ditawarkan ke perusahaan migas lain. Nicke belum berani memastikan kapan penawaran ini selesai dan mitra ditetapkan.
 
"Sudah ada (daftarnya). Jadi kami harapkan akhir tahun sudah mulai kami rilis list-nya dan mulai mengundang calon partner,” tutur dia.
 
Saat ini, Pertamina mengelola sebanyak 99 aset migas di dalam dan luar negeri melalui beberapa anak usahanya. PT Pertamina Hulu Energi mengelola 58 blok migas, PT Pertamina EP satu blok migas, PT Pertamina EP Cepu satu blok, PT Pertamina EP Cepu ADK satu blok migas, PT Pertamina Hulu Indonesia tiga blok migas, dan PT Pertamina Internasional EP 35 blok migas.
 
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menambahkan salah satu blok migas dengan Pertamina wajib menggandeng mitra adalah Blok Rokan. “Secara Kepmen, kami harus cari mitra,” tutur Dharmawan.
 
Beleid yang dimaksud adalah Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 1923K/10/MEM/2018 tentang persetujuan pengelolaan dan penetapan bentuk dan ketentuan-ketentuan pokok kontrak kerja sama (production sharing contract/PSC) di Blok Rokan.
 
Mengacu poin kelima Kepmen ini, Pertamina wajib bekerja sama dengan mitra (badan usaha atau bentuk usaha tetap) yang memiliki kemampuan di bidang hulu minyak dan gas bumi sesuai kelaziman bisnis (business to business) sebelum alih kelola pada 8 Agustus 2021.
 
Namun, dia bilang, proses mencari mitra ini membutuhkan waktu cukup panjang. Dia mengaku belum ada pembicaraan dengan perusahaan migas manapun terkait rencana pelepasan sebagia PI Blok Rokan. Walaupun, banyak perusahaan migas yang berminat menjadi mitra Pertamina di blok tersebut.
 
Meski dilepas sebagian, Dharmawan menegaskan, Pertamina tetap menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dilepas ke perusahaan migas lain, Pertamina juga wajib menyerahkan PI sebanyak 10 persen kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMD) yang menjadi lokasi Blok Rokan.
 
"Kami mayoritas dan tetap sebagai operator," pungkas Dharmawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan