Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan terkoneksinya jaringan infrastruktur gas Trans Jawa dan Sumatra hanya menyisakan pekerjaan koneksi pipa Cirebon-Semarang dan Medan-Dumai.
Sesuai rencana kerja PGN hingga 2024, perusahaan akan membangun sejumlah infrastruktur baru di antaranya jaringan pipa transmisi dan distribusi masing-masing sepanjang 528 kilometer dan 500 kilometer. Lalu, tujuh LNG filling station untuk truk/kapal, lima floating storage regasification unit (FSRU), 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 fasilitas liquid natural gas (LNG) untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangkau wilayah geografis dengan karakterisktik kepulauan di seluruh Indonesia.
"Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi adalah keniscayaan untuk mencapai target bauran energi seperti yang ditargetkan pemerintah," kata Rachmat di Surabaya, Kamis, 17 Oktober 2019.
Saat ini sebagai sub holding migas, total jaringan pipa gas PGN sepanjang lebih dari 10 ribu km. Selain itu, PGN juga mengoperasikan dua FSRU, satu land-based regasification terminal, 64 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan empat mobile refueling unit (MRU).
Di sisi lain, hingga triwulan II tahun ini, PGN telah mendistribusikan gas bumi ke 352.433 pelanggan yang terdiri dari rumah tangga, pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkitan listrik sekitar 932 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Rinciannya, sektor rumah tangga 348.508 pelanggan, lalu pelanggan kecil sebanyak 1.487 dan industri besar serta komersial sebanyak 2.438 pelanggan.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, bila target bauran energi minimal 22 persen pada 2024 tercapai, negara bisa menghemat triliunan rupiah. Impor bahan bakar minyak dan LPG akan berkurang sehingga berpotensi menghemat Rp62 triliun. Kemudian, subsidi untuk BBM dan LPG juga bisa dipangkas hingga Rp13 triliun dan bauran energi juga memberi nilai tambah hingga Rp60 triliun.
"Tercapainya target bauran energi di sektor gas juga akan membantu pemerintah meningkatkan ketahanan energi nasional sesuai dengan potensi sumber daya negeri ini ke depan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News