"Kami akan kirim sampai tahun depan 100 ribu ton melalui PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan Krakatau Osaka Steel (KOS). 100 ribu ton baja profil itu untuk membangun 9.085 unit tower hingga November 2017," ungkap Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar, ditemui usai paparan publik Krakatau Steel di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/10/2016).
Direktur Keuangan Krakatau Steel Tambok P Setyawati S menambahkan, total baja profil yang dibutuhkan dalam membangun mega proyek listri 35 ribu MW sebanyak 790 ribu ton. Dengan begitu, tiap tahunnya pasokan baja profil yang dibutuhkan sebanyak 200 ribu ton.
"Proyek listrik meningkatkan permintaan baja kita (KS). Proyek lain juga, seperti ruas jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sepanjang 36 km, dan repeat order dari Filipina untuk kapal perang," jelas Tambok.
Untuk proyek ruas jalan tol elevated, Tambok mengaku, memerlukan baja profil sebanyak 250 ribu ton, dan diperkirakan bisa terselesaikan dalam kurun waktu selama 21 bulan.
"Baja profil harus dikirim dalam 10 bulan pertama sejak 2017. Jadi, tiap bulan harus kirim sebanyak 25 ribu ton," terang Tambok.
Pengerjaan proyek listrik 35 ribu MW, pemerintah mengharapkan, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal sekitar 40 persen. Tambok menambahkan perbaikan harga baja internasional ditambah banyaknya proyek infrastruktur bisa memberikan sentimen positif bagi kinerja Krakatau Steel untuk ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News