Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan, saat ini perusahaan sedang membicarakannya dengan pemerintah melalui Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) terkait dengan tercampurnya biosolar dengan air.
Baca: Penerapan B20 Bisa Tekan Impor Solar
"Kita juga masih ngobrol dengan EBTKE, kan mandatorinya juga masih ada. Ini sudah kami sampaikan ke EBTKE, jadi hari ini EBTKE ke Plumpang untuk memastikan kondisi kargonya dan sebagainya," kata Wianda, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Wianda menjelaskan, pihaknya sedang menyelidiki kasus tercampurnya solar dengan Fatty Acid Methyl Esters (FAME) yang mengandung air. Menurutnya, sejauh ini perusahaan sudah menjalankan mandat pemerintah yakni mandatori B-20. Namun, fakta di lapangan berbeda.
"Itu yang kita teliti lebih jauh. Sejauh ini SOP dijalankan, tapi ternyata masih ada yang masuk FAME terkontaminasi. Kita butuh penelitian lebih cermat apa tidak hanya dari sisi prosedur tapi dari spesifikasi FAME sendiri," jelas Wianda.
Wianda melanjutkan, perseroan juga akan menelisik lagi terkait dengan supplier FAME tersebut. Mulai dari spesifikasi FAME, kapal pengangkut FAME, dan proses pemindahan FAME ke tangki timbun di TBBM Plumpang.
"Kita lagi teliti dari supplier, kapalnya, kemudian bagaimana saat proses pembongkaran. Tiga elemen utama itu yang harus didalami. Saya masih menunggu hasil pemeriksaan untuk memastikan apa yang menyebabkan proses ini terjadi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News