Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo

Alasan SKK Migas Kembangkan FLNG Blok Masela

Annisa ayu artanti • 23 September 2015 13:35
medcom.id, Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pengembangan kilang Blok Masela akan memakan dana lebih murah jika dilakukan di lepas pantai (offshore). Hal itu karena adanya palung laut cukup lebar dan bila tetap memaksakan untuk melakukan pembangunan kilang didarat harus mengeluarkan biaya lebih.
 
"Jadi, Floating LNG (FNLG) biayanya lebih murah," kata Ketua SKK Migas, Amien Sunaryadi, di Kantor Direktorat Jendral Ketenagalistrikan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (23/9/2015).
 
Amien menjelaskan, hal itu karena adanya palung di wilayah laut Arafuru yang lebarnya mencapai 100 sampai 150 kilometer (km) dan kedalamannya mencapai 1.500 meter jadi harus menggunakan treatment khusus yang biayanya mahal.

"Jadi kalau gelar pipa maka temperatur akan drop, karena itu butuh treatment macam-macam. Jadi teknologinya lebih rumit tapi ada, SKK Migas udah hubungi perusahaan yang punya pipanya. Harganya mahal," jelas Amien.
 
Oleh karena itu, Amien juga mengatakan hal ini masuk dalam salah satu rekomendasi yang diusulkan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said.
 
"Rekomendasi dari aspek keekonomiannya. Onshore USD19,3 miliar. Untuk bangun offshore USD14,8 miliar. Karena itu dalam Rekomendasi SKK Migas adalah floating LNG," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan