Sebelumnya, anggota Fraksi PDIP dan Demokrat mengusulkan range lifting minyak di 2016 sebesar 810.000 sampai 830.000 bph. Kemudian, Fraksi Gerindra, PKS dan PPP, mengusulkan 800.000 sampai 830.000 bph.
Lalu Fraksi Hanura mengusulkan 820.000 sampai 850.000 bph, PKB mengusulkan angka berkisar 760.000 sampai 800.000 bph. Sedangkan Fraksi Golkar mengusulkan 820.000 sampai 850.000 bph, serta Fraksi Nasdem mengusulkan batas bawah 800 ribu bph dan batas atas 850 ribu bph.
Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengemukakan, penetapan besaran lifting minyak untuk RAPBN 2016 ini berdasarkan usulan fraksi-fraksi dapat merepresentasikan Komisi VII dan pandangan pemerintah.
"Yang paling banyak batas bawah 800 dan batas 830. Apakah rekan-rekan setuju terhadap range ini?," tanya Kardaya Warnika, saat rapat kerja (raker) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2016).
"Setuju!" jawab anggota Komisi VII.
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said juga menyetujui kesimpulan Komisi VII yang telah menetapkan lifting minyak tersebut berkisar antara 800.000 sampai 830.000 bph. "Kalau kita lihat kinerja dan padangan ke depan, cukup realistis dan kita pantau asumsinya," pungkas Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News