Sebelumnya, awal April 2015 Pertamina telah menaikan elpiji nonsubsidi dari Rp141.000 menjadi Rp134.700. "Kenaikan harga elpiji baik dilakukan saat itu. Karena, jika dinaikan saat atau mendekati puasa akan lebih berat. Dan, akan mengganggu kestabilan ekonomi," kata Ahmad, di Ruang Rapat Komisi VI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Bambang mengatakan, setelah melakukan perubahan harga April lalu, Pertamina mengusahakan tidak akan menaikan harga kembali sampai Idul Fitri, meskipun untung yang didapatkan oleh Pertamina nantinya terbilang sedikit.
"Diusahakan tidak naik sampai puasa dan Lebaran," tegas Ahmad.
Ahmad menambahkan, patokan harga elpiji itu sesuai dengan Contract Price (CP) Aramco. Kalau dilihat saat ini elpiji 12 kg dipatok pada USD 460-470 per Metric Ton. "Tergantung harga CP Aramco. Sampai Lebaran tidak naik," jelas dia.
Ahmad menjelaskan, kenaikan harga elpiji 12 kg juga tidak akan berdampak besar pada kenaikan inflasi. "Dari data BPS hanya mampu pengaruhi inflasi 0,05 persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News