Pertamina. MI/SAFIR MAKKI.
Pertamina. MI/SAFIR MAKKI.

Pertamina Sudah Teken Kontrak Blok Rokan

Suci Sedya Utami • 09 Mei 2019 21:25
Jakarta: Penandatangan kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) Blok Rokan akhirnya terlaksana hari ini setelah sembilan bulan lalu pemerintah memutuskan blok tersebut diberikan kepada PT Pertamina (Persero).
 
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto. Penandatanganan dilakukan antara SKK Migas dan Pertamina Hulu Rokan sebagai anak usaha yang dibentuk untuk mengelola blok tersebut. Dengan penandatangan tersebut menandatanganan Pertamina melalui anak usahanya tersebut secara resmi akan mengelola Blok Rokan setelah 2021.
 
"Sudah (tanda tangan). Itu kan administrasi saja. Penunjukannya sudah lama. Dia (Pertamina) memenangkan tender," kata Dwi ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Mei 2019.

Dwi yang juga mantan Direktur Utama Pertamina belum bersedia merinci berapa pembagian split dalam kontrak baru gross split di blok tersebut.
 
Setelah penandatanganan PSC, progres selanjutnya yakni transisi antara Pertamina sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) baru pengelola blok tersebut dan Chevron Pacirfic Indonesia sebagai kontraktor lama.
 
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu pernah mengatakan transisi Blok Rokan akan dilakukan lebih awal sejak awal 2019 meskipun perseroan baru akan memiliki hak kelola resmi pada 2021. Darmawan bilang pihaknya telah mulai menjalin koordinasi dengan Chevron serta SKK Migas dalam masa transisi.
 
"Transisi Rokan pada dasarnya akan dilakukan dengan cara yang lebih advance,dimulai dari tahun ini dengan membangun sebuah kolaborasi antara Pertamina, Chevron, dan SKK Migas," kata Dharmawan di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
 
Dharmawan mengatakan dalam masa transisi ini, Pertamina akan mengganti pipa untuk mengaliri minyak mentah di Blok tersebut tanpa harus menunggu pengoperasian di 2021. Hal tersebut pun telah disetujui Chevron. Adapun pipa yang akan diganti yakni untuk jalur Minas-Duri-Dumai serta Batam-Bangka Dumai.
 
"Karena harus di-maintenance sekarang. Jika digantinya nunggu 2021 maka akan ada jeda dan ditakutkan pipa itu tidak bisa berfungsi. Jadi untuk mencegah adanya produksi yang tidak bisa dialirkan karena pipanya enggak dirawat maka diputuskan diganti sekarang," tutur Dharmawan.
 
Selain penggantian pipa, upaya tancap gas dalam masa transisi yakni kegiatan pengeboran di blok yang masih dikuasai Chevron yang mana dimungkinkan bagi Pertamina untuk ikut berpartisipasi. Darmawan menuturkan saat ini sedang dilakukan optimalisasi jumlah sumur terutama terkait bagaimana bisnis modelnya.
 
"Supaya pengeboran bisa dilakukan tahun ini juga," ujar dia.
 
Nantinya Chevron juga akan membagikan pengetahuan yang mereka miliki pada Pertamina. Dia bilang model transisi ini merupakan suatu langkah yang sangat baik dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan manfaat dari Blok Rokan.
 
Sebelumnya pada akhir Juli 2018, Pemerintah Joko Widodo memutuskan PT Pertamina (Persero) sebagai pemenang untuk mengelola Blok Rokan di Riau selama 20 tahun ke depan dari 2021 hingga 2041. Pertamina akan mengambilalih pengelolaan blok migas terbesar di Tanah Air ini dari Chevron Pacific Indonesia yang saat ini memegang kelola hingga 2021. Chevron telah mengelola Blok Rokan sejak 1971 hingga 2021 atau kurang lebih 50 tahun. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan