"Kita sudah memutuskan, (kelola Blok Mahakam) sudah pada Pertamina," kata Sudirman, ditemui di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2015).
Namun, untuk pengelolaannya nanti, kata Sudirman, pemerintah tidak mau intervensi. Pihaknya memberi kebebasan pada perusahaan energi nasional tersebut untuk memilih partner yang akan digandeng dalam pengelolaannya. Terlebih untuk menetapkan siapa saja yang bisa mendapat posisi di dalamnya.
"Kami tinggal memberi kesempatan pada Pertamina untuk menata di dalamnya, siapa yang mau digandeng. Biarkan Pertamina bernegosiasi," tuturnya.
Lebih lanjut, terlepas dari siapa pun partner yang akan membantu Pertamina mengelola Blok Mahakam, yang terpenting adalah semua pihak yang berkepentingan di dalamnya tetap menjaga produksi, tidak terjadi penurunan, serta menjaga investasi agar tidak tertunda.
"Jadi tinggal semua pihak kerja di belakang meja, jangan berpolemik di media. Supaya bisa kita maintanance," tukas dia.
Sebelumnya, Sudirman menyampaikan bahwa pihaknya berharap Pertamina bisa bekerja sama dengan Total dalam mengelola Blok Mahakam. Dirinya yakin, kerja sama dengan Total dianggap lebih efektif daripada Pertamina mencari mitra baru. Pasalnya, perusahaan asal Prancis itu telah mengelola Blok tersebut sejak lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News