Komite BPH Migas Saryono Hadiwijoyo mengatakan cadangan yang dimiliki Pertamina hanya berkisar 20 hingga 23 hari. Cadangan itu yang menjadi tolak ukur cadangan nasional. "Saat ini cadangan BBM nasional itu tidak ada, hanya ada cadangan operasional pertamina yang berkisar 20-23 hari," ujar Saryono saat melakukan audiensi dengan Ketua MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 19 Februari 2018.
Angka tersebut masih di bawah rata-rata, jika dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika dan Jepang yang memiliki cadangan sebanyak tujuh bulan. "Negara-negara di dunia yang tergabung dengan International Energy Agency (IEA) memiliki cadangan 90 hari," tuturnya.
Sementar itu, bedasarkan kajian BPH pada 2010 lalu, Indonesia perlu menggelontorkan dana sebesar Rp1 triliun untuk meningkatkan cadangan dalam satu hari. "Kajian 2010 untuk nambah satu hari Rp1 triliun, jadi kalau mau nakin 10 hari jadi Rp10 triliun," ujarnya sembai menjelaskan bahwa BPH Migas, berharap bisa menjadi seperti bulog yang mampu memenuhi cadangan pangan nasional.
Menanggapi hal tersebut, Ketua MPR Zulkifi Hasan mengatakan, pemerintah mampu menggelontorkan dana sebesar itu, namun hal ini belum menjadi prioritas ."Saya rasa kalau Rp1 triliun, pemerintah bisalah, karena ini belum jadi prioritas Jadinya bagaimana kita meyakinkan bahwa ini penting," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News