Sofyan mengatakan tingginya harga gas tidak terlepas dari monopoli yang dilakukan badan usaha. Monopoli membuat harga tidak kompetitif atau tidak ada perbandingan.
"Harga ini semua kan dimonopoli. Gimana bisa turun kalau enggak bisa kompetitif produk kita," kata Sofyan ditemui di kantor BPPT, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Januari 2020.
Sofyan juga mendukung opsi lainnya untuk menurunkan harga gas yang ditawarkan oleh pemerintah yakni dengan mengurangi atau menghapus bagian pemerintah (goverment take) pada jual beli gas di hulu yang tentunya mempengaruhi pembentukan harga jual gas di hilir. Jokowi menyebut jatah pemerintah sebesar USD2,2 per million British thermal unit (MMBTU).
"Jatah pemerintah USD2,2 per MMBTU supaya dikurangi atau bahkan dihilangkan. Ini bisa lebih murah," ujar Jokowi kemarin.
Menurut Sofyan, sudah seharunya harga gas turun untuk bisa mendorong kinerja industri. Dirinya pun menunggu pelaksanaan dari janji Jokowi yang mengatakan paling lama dalam tiga bulan harga gas bisa turun, termasuk dengan opsi penghapusan jatah pemerintah.
"Saya pikir kalau negara mau ya bisa. Kalau pengusaha tentu ingin harganya turun," jelas mantan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News