Pasalnya, sumber energi fosil semakin menipis. Selain itu, dalam sepuluh tahun terakhir pemerintah dianggap tidak serius dalam mengawal dan melaksanakan program pengembangan EBT.
"Pertamina berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi saat mengembangkan EBT," ujar Direktur Pertamina Dwi Sutjipto, saat memberi kuliah Kemandirian Energi Dalam Negeri, di UGM Yogyakarta, Kamis 16 April, seperti dikutip dalam siaran persnya, Jumat (17/4/2015).
Oleh karena itu, untuk membuktikan komitmennya, sejak zaman kepemimpinan DWI, Pertamina telah memiliki divisi dan direktur baru yang menangani bidang EBT.
"Sementara divisi itu mengurusi bisnis gas. Namun dalam waktu dekat kami akan mulai fokus pengembangan EBT," beber dia.
Apalagi, pemerintah meminta perusahaan pelat merah tersebut untuk memanfaatkan biomassa yang dicampur ke dalam BBM 15 persen," tuturnya.
Niat pengembangan EBT ini juga dipicu dengan merosotnya harga minyak dunia akibat penemuan sumber energi yang berasal dari EBT.
"Harga minyak jatuh karena keberhasilan AS dalam mengembangkan produksi EBT yang bernama shale gas dan shale oil. Saya kira penting untuk mendorong EBT sebagai sumber energi menggantikan energi fosil," tegasnya.
Tak lupa, Dwi juga mengajak ratusan mahasiswa UGM yang menghadiri seminar demi memulai hidup hemat energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News