Rata-rata ICP pada bulan lalu mengalami penurunan sebesar USD4,05 per barel dibandingkan poisi bulan sebelumnya yang sebesar USD61,32 per barel. Penurunan ini utamanya dipengaruhi oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Pengumuman Presiden Amerika Serikat atas tarif impor baru untuk sisa barang dan jasa Tiongkok senilai USD300 miliar dan penurunan nilai mata uang Tiongkok terhadap dolar AS berdampak pada kekhawatiran atas lambatnya ekonomi global. Tentu, ini berujung pada anjloknya harga minyak mentah dunia," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 6 September 2019.
Estimasi pertumbuhan ekonomi global, sambung Agung, mengalami penurunan sebesar 0,1 persen menjadi 3,1 persen berdasarkan publikasi yang dirilis oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) Monthly Oil Market Report (MOMR).
Dalam laporan yang sama, tercatat peningkatan suplai minyak mentah dunia Juli 2019 dibandingkan Juni 2019 sebesar 230 ribu barel per hari (bph) menjadi 98,71 juta bph yang dipicu oleh peningkatan produksi dari negara-negara Non-OPEC.
Sementara itu, publikasi International Energy Agency (IEA) menyebutkan peningkatan stok minyak mentah komersial negara-negara Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) sebesar 31,8 juta barel pada Juni 2019 dibandingkan bulan sebelumnya dan lebih tinggi 66,9 juta barel dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh penurunan impor minyak mentah Jepang sebesar 265 ribu barel per hari (ekuivalen sembilan persen) menjadi 2,8 juta bph dan India sebesar 340 ribu bph (ekuivalen delapan persen) menjadi 4,1 juta bph.
Faktor lainnya, perlambatan ekonomi India yang nampak terjadi akibat penurunan suku bunga oleh Bank of India sebesar 0,35 poin pada Agustus 2019.
Penurunan serupa juga dialami ICP Sumateran Light Crude (SLC) sebesar USD4,01 per barel dari USD61,98 per barel menjadi USD57,97 per barel. Secara umum, penurunan ICP dilatarbelakangi oleh perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Agustus 2019 dibandingkan bulan Juli 2019 yang mengalami penurunan menjadi sebagai berikut:
- Dated Brent turun sebesar USD5,04 per barel dari USD64,04 per barel menjadi USD59,00 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD2,71 per barel dari USD57,55 per barel menjadi USD54,84 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar USD5,11 per barel dari USD64,71 per barel menjadi USD59,60 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar USD 4,71 per barel dari USD64,21 per barel menjadi USD59,50 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News