Elpiji 3KG. MI/Liliek.
Elpiji 3KG. MI/Liliek.

Konsumsi Elpiji Nonsubsidi di Yogyakarta Meningkat

31 Maret 2019 12:53
Yogyakarta: PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat kenaikan tren konsumsi elpiji nonsubsidi bright gas 5,5 kilogram di wilayah provinsi ini sebesar 54 persen dari 2017 dibanding 2018.
 
"Ada kenaikan 54 persen dari 4.723 metrik ton (setara 858 ribu tabung elpiji bright gas 5,5 kg) pada 2017 menjadi 7.294 metrik ton (setara 1.326.181 tabung elpiji bright gas 5,5 kg) untuk 2018," kata Supervisor Communication dan Relation Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra di Yogyakarta dikutip dari Antara, Minggu, 31 Maret 2019.
 
Menurut dia tren tersebut memang meningkat setiap tahunnya di mana pada 2016 ke 2017 juga terjadi peningkatan konsumusi elpiji nonsubsidi sebesar 179 persen yaitu dari sebanyak 1.695 metrik ton menjadi 4.723 matrik ton.

Tren peningkatan konsumsi elpiji nonsubsudi itu karena seperti bright gas 5,5 kg saat ini digemari oleh masyarakat karena fitur keamanan berkatup ganda (double spindle valve system) dan warnanya yang menarik.
 
"Selain itu, dengan tersedianya ukuran bright gas 5,5 kilogram sangat memudahkan para kaum wanita untuk membawa tabung tersebut," katanya.
 
Dia menjelaskan peningkatan konsumsi elpiji terjadi di setiap daerah wilayah DIY, misalnya Kabupaten Bantul, 2016 ke 2017 meningkat 269 persen (151 metrik ton ke 558 metrik ton). Pada 2017 ke 2018 meningkat 67 persen (558 metrik ton ke 931 metrik ton).
 
Kemudian di Kabupaten Kulon Progo dari 2016 ke 2017 mengalami peningkatan 185 persen (sebanyak 214 metrik ton ke 609 metrik ton). Kemudian 2017 ke 2018 meningkat 41 persen (609 metrik ton ke 861 metrik ton).
 
Sedangkan Kabupaten Sleman dari 2016 ke 2017 meningkat 340 persen (246 metrik ton ke 1.083 metrik ton). Sementara 2017 ke 2018 meningkat 93 persen (1.083 metrik ton ke 2.092 metrik ton).
 
"Kemudian Kota Yogyakarta 2016 ke 2017 meningkat 128 persen (1.084 metrik ton ke 2.474 metrik ton). Sementara 2017 ke 2018 meningkat 38 persen (2.474 metrik ton ke 3.409 metrik ton)," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan