Anggota Komisi VII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengatakan, seharusnya PT Pertamina (Persero) ikut andil dalam mengelola Blok Abadi Masela, bukan diserahkan ke asing seperti yang terjadi sekarang ini. Menurutnya, kalau tetap diserahkan kepada pihak asing, itu bukan mengartikan adanya kedaulatan energi.
"Menurut saya, salah satunya Pertamina harus sebagai pemegang saham di Blok Masela. Kita tidak mau Shell, Inpex atau Total atau apalah yang menguasai sumber daya alam kita," ungkap Iskan, dalam diskusi di Gedung Nusantara V, Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Iskan menuturkan, untuk memegang kedaulatan energi di sektor hulu migas perlu ada ketegasan dari SKK Migas sebagai tangan pemerintah untuk mengawasi dan mengatur seluruh kontrak migas yang ada. Termasuk juga masalah Blok Abadi Masela tersebut.
Selain itu, lanjutnya, lemahnya SKK Migas karena tidak mempunyai neraca keuangan dan catatan yang lengkap juga menjadi penghambat memetakan aset dan potensi proyek blok itu. "Makanya kelemahan SKK migas ini tidak bisa mengambil kedaulatan negara," ucap dia.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan, saat ini tidak penting untuk membahas pilihan fasilitas pengembangan Blok Abadi Masela itu. Karena yang terpenting adalah blok tersebut harus dikelola oleh negara.
"Tidak penting mau darat (OLNG) atau laut (FLNG), yang penting ini bagaimana dikelola oleh negara," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News