Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto : MI/Ramdani.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto : MI/Ramdani.

Erick Ingin Proyek 35 GW Tak Mundur Kelamaan

Suci Sedya Utami • 24 Februari 2020 15:24
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan agar pengerjaan proyek 35 giga watt (GW) atau 35 ribu megawatt (MW) tidak terlalu lama mundur dari jadwal yang ditentukan.
 
Dirinya ingin pengerjaannya tidak terlambat lebih dari satu hingga dua tahun dari target awal penyelesaian. Ia bilang proyek tersebut perlu diselesaikan lantaran berdasarkan laporan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) yang selama ini mengurusi investasi mengatakan kebutuhan listrik terutama industri masih tinggi.
 
"Kalau delay jangan kelamaan, maka Kepala BKPM sudah mapping ternyata ada kebutuhan listrik yang dinamakan di daerah-daerah industri," kata Erick pekan lalu di Jakarta.

Megaproyek di sektor energi ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada masa pemerintahan periode pertamanya. Jokowi menargetkan pembangunan 35.419 MW selama lima tahun hingga 2019. Namun dalam perjalanannya target tersebut dilimpahkan atau dilanjutkan (carry over) ke periode keduanya.
 
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang coba dihimpun Medcom.id, Senin, 24 Februari 2020, realisasi yang telah beroperasi commercial operation date (COD) dari proyek tersebut hingga akhir 2019 sebesar 6.811 MW.
 
Dalam roadmap Ditjen Ketenagalistrikan, target tersebut baru akan tercapai di 2029, padahal sebelumnya ditargetkan meski mundur penyelesaiannya paling maksimal di 2024. Bila dijabarkan, di tahun ini akan ada tambahan kapasitas pembangkit dari proyek tersebut sebesar 8.823 MW. Artinya kapasitas total dari target tersebut yang beroperasi di 2020 mencapai 15.634 MW.
 
Kemudian di 2021 tambahan kapasitas sebesar 5.066 MW atau secara total 20.700 MW. Di 2022 direncanakan bertambah 4.109 MW menjadi 24.809 MW. Di 2023 bertambah 3.907 MW menjadi 28.716 MW.
 
Lalu di 2024 tambahan kapasitas beroperasi sebesar 3.592 MW menjadi 32.308 MW. Di 2025 tambahan sebesar 1.275 MW menjadi 33.583 MW. Di 2026 tambahan sebesar 200 MW menjadi 33.783 MW. Di 2027 tambahan 505 MW menjadi 34.288 MW.
 
Selanjutnya di 2028 tambahan direncanakan sebesar 835 MW sehingga menjadi 35.123 MW. Hingga di 2019 tambahan sebesar 300 MW sehingga menjadi 35.423 MW.
 
Nantinya target tersebut akan dipasok dari 382 unit pembangkit. Dari target yang telah tercapai hingga akhir tahun lalu dipasok oleh 167 pembangkit.
 
Selain itu dari target tersebut sebesar 20.168 MW dari 115 pembangkit masih dalam tahap konstruksi. Kemudian 6.878 MW dari 46 pembangkit dalam tahap kontrak namun belum konstruksi. Lalu 829 MW dari 24 pembangkit masih dalam tahap pengadaan dan sisanya 734 MW dari 30 pembangkit masih dalam tahap perencanaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan