"Rencananya minggu ke tiga atau ke empat Mei," kata Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Feby Andriah pada media di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.
Febby mengatakan saat ini sedang dalam tahap persiapan kendaraan yang akan diujicobakan pada bahan bakar jenis ini. Dia bilang kendaraan yang akan diujicobakan menggunakan B30 harus diperiksa secara teliti (overhaul) terlebih dahulu.
Selain itu, kata dia, yang sedang dipersiapkan yakni bahan bakar B30 mencakup pengangkutan ke tempat yang telah ditetapkan untuk dijadikan titik pengisian B30.
Secara terpisah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan saat ini progresnya masih dalam tahap persiapan kendaraan dan logistik B30. Senada dengan Febby, Dadan mengatakan target uji cobanya dua hingga tiga minggu lagi.
"Sementara ini hanya untuk kendaraan, kita lihat hasilnya nanti," kata Dadan.
Lebih jauh Dadan bilang B30 akan diujicobakan pada kendaraan dengan jarak tempuh 50 ribu kilometer. Dia menuturkan untuk kendaraan penumpang dalam sehari bisa menempuh jarak 500 km.
Sementara itu Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan beberapa kendaraan seperti milik Mitshubisi, Hino dan lain sebagainya sudah ada yang melakukan uji coba menggunakan B30.
"Sudah mulai 29 April 2019, ada yang di Bandung dan Jakarta," jelas Paulus.
Sebagai informasi, kebijakan pencampuran biodiesel ini ditujukan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi dan kerap kali membuat neraca dagang migas Indonesia membengkak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News