Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Imaduddin Abdullah, mengatakan kenaikan pengalihan subsidi yang membuat naiknya harga BBM merupakan imbas kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem mekanisme pasar secara tidak langsung.
"Ini termasuk bagian dari mekanisme pasar. Pemerintah melakukan manuver agar tidak menyalahi ketetapan MK," kata Abdullah, dalam sebuah diskusi, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/4/2015).
Abdullah menambahkan, kajian atas pengalihan subsidi yang berimbas pada kenaikan harga BBM sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan agar masyarakat tidak terlalu kaget.
"Masyarakat diberi pengetahuan yang jelas, sekarang naik besok naik lagi. Dua minggu ini dirasakan terlalu cepat, jangan terlalu cepat naik," kata Abdullah.
Abdullah menilai banyak kebijakan pemerintah yang hanya dijadikan ajang coba-coba. Kebijakan pemerintah hanya mentok di tingkat regulasi bukan pada implementasinya.
"Kebijakan tingkat regulasi tapi implementasinya sulit, seperti RFID tapi akhirnya gagal, hanya coba-coba saja," kata Abdullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id