Belum lama ini, Pertamina EP meneken kesepakatan pasokan gas untuk jargas Kota Prabumulih, Sumatera Selatan bagi 32 ribu sambungan rumah tangga. Proyek ini adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian ESDM untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi sebagai bentuk diversifikasi energi.
“Cakupan wilayah yang dialiri gas dari Pertamina EP untuk Jargas Rumah Tangga meningkat dari tiga wilayah (Prabumulih, Kota Depok, Kota Bekasi) menjadi 12 wilayah (Kota Prabumulih, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Cirebon, Kota Semarang, Kab. Ogan Ilir, Kab. Subang, Kab Bekasi, Kab. Bulungan, Kab. Bogor, Kab. Blora, dan Rusun Jabodetabek), Kota Prabumulih menjadi kota yang menerima program jaringan gas kota dengan jumlah sambungan terbanyak di Indonesia dan gas tersebut berasal dari Pertamina EP Asset 2,” kata Roni di Jakarta Minggu (27/3/2016).
Menteri ESDM Sudirman Said menilai Kota Prabumulih terpilih dan dianggap berhasil sebagai kota penerima proyek jargas terbanyak. Apalagi, kata dia, pemerintah Kota Prabumulih adalah salah satu contoh pemerintah kota yang sangat koopratif dalam pembangunan infrastruktur gas wilayahnya.
Sementara itu, Direktur Umum dan SDM Pertamina Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, proyek infrastruktur gas di Kota Prabumulih adalah bentuk sinergi segala lini bisnis di Pertamina. Pasokan gas dari hulu berasal dari Pertamina EP Asset 2, pipa gas dari Pertagas dan pengelolaannya dilakukan oleh PT Pertagas Niaga, anak usaha Pertagas.
Sedangkan, Ketua Alumni Akademik Migas Ibrahim Hasyim menilai pengembangan jargas kota akan sangat sulit jika mengendalikan dana APBN yang terbatas. Menurut dia, pemerintah bisa memberikan insentif ke badan usaha agar mau membangun jaringan gas. Sebab, jika dibangun dengan prinsip-prinsip komersial, pembangunan jargas tidak akan masuk.
Pertamina EP memproyeksikan produksi gas sebesar 1.064 MMSCFD, naik dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 1.016 MMSCFD. Gas yang diproduksikan Pertamina EP dialokasikan untuk PGN sebesar 0,13 persen, Pertagas 0,094 persen dan sisanya untuk Lifting Minyak, Pupuk, Listrik, dan Industri.
“Pertamina EP Asset 2 memberi kontribusi produksi gas terbesar kepada Pertamina EP. Kami menargetkan produksi gas dari Asset 2 sekitar 42 persen dari target produksi gas Pertamina EP tahun ini sekitar 1.064 MMSCFD,” ujar Roni.
Sepanjang Januari-Februari 2016, Pertamina EP Asset 2 mencatatkan produksi gas sebesar 450,4 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 101,4 persen dari target year to date dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 444.27 MMSCFD. Produksi gas tersebut berasal dari empat ladang migas di Sumatera Bagian Selatan, yaitu Field Prabumulih, Field Pendopo, Field Rimau, dan Field Adera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id