Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Bambang mengatakan, adanya kebijakan lain yang mendukung kebijakan penghapusan BBM jenis premium perlu dilakukan agar angkutan umum tidak merasa keberatan untuk mengubah kebiasan mengkonsumsi premium menjadi pertamax atau pertalite.
"Sekarang mau hilang atau tidak itu kebijakan pemerintah, kita siap. Tetapi, saya sudah sampaikan ke pemerintah, angkutan umum dan sebagainya kalau disuruh pindah ke pertamax pasti tarifnya naik," kata Achmad, ditemui usai diskusi BBM, di Hotel Royal Kuningan, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Achmad menuturkan, salah satu cara yang bisa digunakan Pertamina bila benar BBM jenis premium dihapuskan pada tahun depan adalah dengan mengembangkan Vigas. Menurut Achmad, Pertamina bisa saja mempercepat pembangunan Vigas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pria yang kerap disapa Abe ini menilai, untuk membangun dan mengembangkan Vigas pada dasarnya termasuk murah yakni hanya mengeluarkan investasi sekitar Rp1,5 miliar dalam waktu satu bulan. "Pertamina disuruh kebut pengembangan Vigas, siap. Investasinya cuma Rp1,5 triliun, satu bulan jadi," ucapnya santai.
Bahkan dibandingkan harga BBM jenis premium, lanjut Bambang, harga Vigas jauh lebih murah yakni Rp5.100 per liter setara premium (lsp). Sedangkan BBM jenis premium Rp7.050 per liter. "Jualnya cuma Rp5.100 per liter setara premium, Resarch Octane Number (RON)-nya 98," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News