"Karena enggak dapat minyak, makanya andalan (pendapatan) satu-satunya di Indonesia, makanya mereka lobi apapun supaya kontraknya diperpanjang. Saya bilang ke Presiden untuk jadikan ini sebagai momentum," kata Rizal dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Untuk itu dirinya menambahkan, agar Pemerintah Indonesia melakukan perundingan sebaik-baiknya dengan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
"Kalau mereka tidak mau renegosiasi, kembalikan ladang emasnya ke kita. Sayangnya beberapa pejabat kita enggak paham teknik negosiasi, terlalu mudah dilobi," sambung dia.
Selain itu, Indonesia juga jangan sampai kehilangan momentum untuk memperbaiki sejarah. Sebab, kekayaan alam yang saat ini dikuasai oleh Freeport dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
"Kita tidak mau kecolongan lagi, ini kesempatan untuk menulis ulang sejarah kita. Sektor ini sebetulnya sektor yang sangat kaya, harusnya bisa menjadi sumber untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia," terangnya.
Lebih lanjut Rizal juga mengingatkan kepada seluruh penjabat untuk tidak mudah dilobi oleh pihak manapun. Dengan Bergaining Position (Posisi Tawar) yang lebih tinggi, seharusnya ini menguntungan Indonesia.
"Kalau kita menegakan kepentingan kita, enggak gampang disogok, nyerah kok mereka. Kalau dia enggak mau kompromi sama pemerintah Indonesia, jatuh sahamnya dia. Bargaining position kita tinggi, jangan merendahkan diri," pungkas Rizal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id