Wakil Direktur Utama Pertamina Achmad Bambang mengatakan, saat ini yang menjadi fokus diskusi Pertamina dan pemerintah adalah memikirkan untuk adanya kemungkinan menaikkan harga BBM jenis solar pada Januari 2017. Tentu rencana kenaikan itu dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek.
Selain itu, rencana kenaikan BBM jenis solar lantaran sejak Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) memutuskan untuk memangkas produks minyak maka harga minyak global sedikit demi sedikit mulai terkerek naik.
Baca: Pertamina Maluku Papua Bentuk Satgas Jelang Natal
"Per 1 Januari kami sudah defisit solar subsidi Rp700 per liter. Artinya total harga solar dengan Rp5.150 per liter itu harusnya subsidi Rp1.200 per liter. Real harganya sudah di atas Rp2.000. Ini Pekerjaan Rumah (PR) nih," kata Achmad Bambang, dalam Energi Forum, di Hotel RItz Carlton, SCBD, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
.jpg)
Truk tanki BBM antre di Terminal BBM (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pria yang biasa disapa Abe ini menambahkan, harga BBM jenis solar sangat tergantung pada fluktuasi harga minyak dunia. Diperkirakan tahun depan harga BBM jenis solar akan mengalami kenaikan sekitar Rp500 per liter dengan kenaikan minyak global USD5 per barel.
Baca: Menteri BUMN Minta Pertamina dan PLN Terus Bersinergi
"Mungkin sekitar Rp500 per liter (kenaikan harga BBM jenis solar), kita bicara dengan USD5 per barel," ucap dia.
Baca: Pertamina Bersih-bersih Pantai di Karangsong
Sekadar informasi, pemerintah memutuskan tidak menaikan harga BBM jenis solar pada 1 Oktober 2016 sampai Desember 2016 karena pada saat itu Pertamina masih memiliki keuntungan pada Januari hingga September 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News