Direktur Gas Pertamina Yenny Andayani (kanan). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Direktur Gas Pertamina Yenny Andayani (kanan). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)

Impor LNG dari Exxonmobil untuk Menutupi Defisit

Annisa ayu artanti • 27 April 2017 18:23
medcom.id, Jakarta: PT Pertamina (Persero) memperjelas kerja sama dengan perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS), Exxonmobil dalam impor gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) adalah untuk memenuhi kebutuhan gas jangka panjang.
 
Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani mengatakan, penandatanganan kerja sama dengan Exxonmobil itu bukan untuk memenuhi LNG tahun ini, melainkan untuk menambal defisit gas yang menurut neraca gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan terjadi di 2020.
 
"Ada satu hal yang musti kita luruskan, hari ini, tahun ini menandatangani rencana pembelian LNG di masa akan datang, kita bukan beli LNG buat bawa 2017. Impor LNG yang kita beli dan masuk nanti sesuai dengan defisit yang kita lihat sesuai prediksi ESDM," kata Yenni di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 27 April 2017.

Yenni mengakui, Indonesia memiliki lapangan gas yang besar seperti lapangan Abadi Blok Masela dan lapangan gas di Natuna serta lapangan-lapangan gas existing lainnya. Namun, lapangan-lapangan tersebut belum menghasilkan gas optimal untuk memenuhi kebutuhan gas di Indonesia.
 
Jadi, menurutnya kerja sama dengan Exxonmobil ini dilakukan untuk memenuhi kekurangan gas di masa depan. "Ini langkah antisipasi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ucap dia.
 
Yenni juga menjelaskan, Exxonmobil memang perusahaan asal AS, namun tidak serta merta pengiriman kargo LNG dilakukan dari negeri Paman Sam tersebut sehingga menimbulkan persepsi harga LNG dari Exxonmobil akan mahal.
 
"Kita beli Exxon ada di Papua Nugini, di Qatar banyak fasilitasnya. Kami membeli kargo dari internasional company, volume mereka bukan dari satu production facilities saja. Ini juga memastikan security of supply terjaga," jelas dia.
 
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan alasan menjalin kerja sama impor LNG dengan Exxxonmobil karena harga LNG yang jauh lebih murah dibandingkan dengan LNG dari negara timur.
 
"Kenapa AS? Harga gas di sana murah sekali. Dibanding Timur Tengah, masih lebih murah dari AS," kata Wirat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan