Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Ditjen Minerba, Muhammad Hidayat mengatakan pihaknya belum mengetahui susunan direksi Freeport Mcmoran yang baru setelah James Moffett alias Jim Bob mengundurkan diri. Oleh sebab itu, Ia belum mengetahui terkait apakah ada kabar terbaru terkait kebijakan pembangunan smelter oleh perusahaan tambang yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) tersebut.
"Kami belum menerima secara formal susunan direksi yang baru. jadi belum tau kebijakannya seperti apa. Tapi itulah aturannya, Smelter, Januari sudah harus selesai 2017. Smelter enggak tergantung direksinya. aturan kita seperti itu," ujar Hidayat di Kantor Pusat Hipmi, di Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Namun begitu, pihaknya akan terus melakukan monitoring pembangunan smelter yang dilakukan oleh Freeport.
"Monitoring terus, dievaluasi. Dia kan bangun di gresik, bangun smelter tembaga ini harus dipertimbangkan, bukan hanya murni tembaga saja, karena ada turunannya. harus ada olahan lebih lanjut," paparnya.
Dirinya menambahkan, pihak Freeport harus membangun smelter terlebih dahulu sebelum bisa mengeskpor konsentrat barang tambang seperti tembaga ke luar negeri. Tidak hanya Freeport, kebijakan ini juga harus dipatuhi oleh semua perusahaan tambang mineral.
"Dilarang diekspor sejak 2014, harus diolah dalam negeri. pemerintah memandang (Freeport) belum siap sehingga ada perpanjangan sampai 2017. Semua bangun smelter ada batas waktu termasuk freeport juga, kalau enggak bisa, 2017 enggak bisa ekspor apapun, jadi akan mandek kegiatannya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id