Ilustrasi. MI/Immanuel Antonius
Ilustrasi. MI/Immanuel Antonius

Pengamat: Jalankan Konversi BBG Pascakenaikan Harga BBM

19 November 2014 12:08
medcom.id, Jakarta: Pengamat energi dari ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro meminta pemerintah segera menjalankan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas untuk transportasi pascakenaikan harga BBM. "Momentum kenaikan harga BBM ini mesti dilanjutkan dengan memulai program konversi bahan bakar gas (BBG) secara lebih serius," katanya di Jakarta, Rabu (19/11/2014).
 
Menurut dia, pengembangan BBG untuk transportasi bisa dilakukan dengan serius dan target yang jelas seperti program konversi minyak tanah ke elpiji.
 
Hal senada juga dikemukakan kolega Komaidi di ReforMiner, Pri Agung Rakhmanto. Menurut dia, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mesti membuktikan janji kampanye dulu untuk melaksanakan program konversi BBG. "Konversi BBG merupakan keharusan," ujar Pri.

Dengan konversi ke BBG, lanjutnya, maka akan mengurangi pemakaian sekaligus impor BBM, sehingga menurunkan subsidi komoditas tersebut. Di samping itu, BBG juga lebih ramah lingkungan dibandingkan BBM.
 
Komaidi mengatakan, langkah pertama program konversi BBG yang bisa dilakukan pemerintah adalah menaikkan harga BBG untuk meningkatkan minat BUMN dan swasta membangun infrastruktur gas.
 
Kenaikan harga BBM jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter, lanjutnya, memungkinkan pemerintah menaikkan harga BBG. Harga BBG sekarang ini sebesar Rp3.100 per liter setara premium (LSP) kurang menarik minat investor mengembangkan bahan bakar alternatif tersebut, sehingga diperlukan penyesuaian. "Pengusaha menilai harga Rp3.100 per LSP belum cukup menarik," katanya.
 
Pemerintah bisa mempertimbangkan untuk menaikkan harga BBG transportasi menjadi Rp5.000 per LSP. "Saya kira kisaran harga BBG Rp5.000 per LSP masih cukup moderat dengan harga premium bersubsidi yang sekarang Rp8.500 per liter," tukasnya.
 
Harga Rp5.000 per LSP, menurut dia, cukup menarik bagi pengusaha dan sekaligus diterima masyarakat. "Swasta akan mendapat insentif untuk terlibat dalam pengembangan BBG," ucapnya.
 
Harga BBG transportasi ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM No 2932K/12/MEM/2010 yang ditandatangani Darwin
Saleh pada 15 Desember 2010 menetapkan harga BBG untuk transportasi sebesar Rp3.100 per LSP. Sesuai keputusan itu, harga BBG sebenarnya dapat disesuaikan setiap tahun.
 
Selain harga, Komaidi menambahkan pada tahap awal pemerintah juga bisa membagikan konverter kit BBG secara gratis pada angkutan umum. "Pembagian ini dalam rangka pilot project saja. Tentunya, disesuaikan dengan ruang gerak anggaran pemerintah," ujarnya.
 
Namun, dalam jangka panjang, pemerintah mesti mewajibkan produsen mobil langsung memasang konverter kit pada kendaraan barunya. "Dengan demikian, konsumen mobil tidak perlu lagi memasang konverter kit," tukasnya. Lalu, dana penghematan program BBG yang didapat, bisa dipakai untuk membangun infrastruktur gas secara lebih masif.
 
Pemerintah per Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter. Kenaikan harga tersebut memberikan pengurangan subsidi BBM lebih dari Rp100 triliun per tahun.
 
Pemerintah akan mengalihkan pengurangan subsidi BBM tersebut untuk membiayai infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan serta  memberikan perlindungan kepada 15,6 juta kepala keluarga miskin.  (Antara)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan