"Saat ini kita bersama-sama Asia sedang susun baseline untuk upaya ini. Bagaimana roadmap kita dalam mencapai target 10 persen untuk konservasi energi pada 2020," kata Farida, dalam acara United Nations Environment Programme (UNEP) dan Asean Centre for Energy, di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Ia mengaku bahwa segala upaya sedang dilakukan untuk pencapaian target tersebut. Adapun beberapa upaya yang sedang dilakukan pemerintah seperti labeling dan standarisasi peralatan. "Sehingga kita mendapatkan barang yang hemat energi. Sosialisasi terus kita lakukan dan regulasi-regulasi. 1.500 auditor energi juga akan kita bentuk untuk 2025," jelas dia.
Selain itu, lanjut Faridam diperlukan juga kerja sama antar lembaga. Dalam hal ini adalah industri perbankan. Menurutnya, mengembangkan industri energi konservatif ini memerlukan koordinasi dan edukasi kepada industri perbankan dan industri jasa keuangan agar proyek-proyek yang dirancang selama ini berjalan mulus.
"Hari ini kita liat praktik-praktik yang sudah sukses diberbagai negara yang bisa kita transfer ke negara kita dan bisa di support perbankan," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News