Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, meluruskan pernyataaan tersebut. Dijelaskan Teten, kedatangan Patrick adalah untuk menyatakan kesiapan Total Group menerima keputusan Presiden. Bahwa nantinya Blok Mahakam akan mulai dikelola oleh PT Pertamina pada 2018. Pasalnya, Durasi pengelolaan Blok Mahakam yang saat ini dikelola Total (Prancis) dan Inpex (Jepang) berakhir pada 2017 mendatang.
"Yang benar adalah Total mengatakan kepada Presiden sudah siap menerima keputusan bila Blok Mahakam akan dioperasikan oleh Pertamina," jelas Teten melalui pesan singkat kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (16/5/2015).
Teten menegaskan, Presiden tidak menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam kepada Total Group. Hanya saja, Total Group akan mengawal masa transisi pengalihan teknologi kepada Pertamina secara gradual untuk menjadi operator secara penuh.
"Total juga mengatakan siap mengantarkan masa transisi bagi Pertamina agar setelah Pertamina jadi operator benar-benar siap dan tidak ada hambatan termasuk dalam alih informasi dan teknologi," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan kedua belah pihak yakni PT Pertamina (Persero) dengan Total berkomitmen menjaga kelangsungan produksi. "Maka itu jadi payung untuk menemukan formula bahwa produksi tidak akan decline dan kita akan mengelolanya secara bersama-sama," kata Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News