SVP Fuel Marketing Distribution Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan elpiji diberbagai daerah.
"Kami perkirakan akan ada peningkatan sekitar delapan persen. Maka kita persiapkan berbagai skenario terkait pasokan elpiji," katanya seusai jumpa pers di Kantor BPH Migas, Jalan Tendean, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.
Langkah antisipasi tersebut dilakukan dengan menambah pasokan elpiji ke pasar hingga ke agen dan pangkalan penjual elpiji. Menurutnya, kelangkaan elpiji 3 kilogram kerap terjadi di pengecer, ditambah masyarakat malas untuk mendatangi SPBU sehingga informasi kelangkaan elpiji cepat merebak ke masyarakat.
"Kita tahu paling krusial penjualan di pengecer, masih ada pangkalan dan agen, memang agak panjang, namun antisipasi yang kita lakukan tahun lalu, kita tambah pasokan di pasar," tutur dia.
Gigih menambahkan, pasokan elpiji akan disebar di daerah destinasi wisata dan tujuan mudik lebaran 2017. Selain itu, Pertamina juga menyiapkan pangkalan siaga hingga pengecer siaga agar ketika stok langka masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan elpiji.
"Jadi semuanya beroperasi penuh. Memang di pangkalan tidak bisa dilakukan prima, karena mereka juga ada hari libur terutama di puncak minggu senin, biasanya mereka tidak jual elpiji," tandasnya.
Adapun rata-rata ketahanan stok nasional Pertamina selama Idul Fitri untuk solar/biosolar 28 hari, premium 22 hari, pertalite 22 hari, pertamax 22 hari, pertamax turbo 24 hari, pertadex 25 hari, kerosen 68 hari, avtur 24 hari dan LPG 14 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News