Dia mengatakan telah disediakan lahan sekitar 35 hektare (ha) untuk pembangunan smelter. Sementara kebutuhan pembangunan smelter dengan kapasitas pengolahan 1-2 ton konsentrat setiap tahun itu diperkirakan membutuhkan lahan sekitar 102 hektare (ha).
“Sementara kami sudah siap lahan 35 ha. Kekurangannya akan kami siapkan selanjutnya sesuai yang dibutuhkan,” kata Sambari Halim Radianto, di hadapan warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, saat sosialisasi di pendopo Kecamatan Manyar, seperti diberitakan Kamis (17/9/2015).
Dalam sosialisasi itu, pihak Pemkab Gresik menyampaikan analisis dampak lingkungan (Amdal) ketika dibangun perusahaan pengolahan tembaga. Pemkab Gresik meminta warga tidak resah dengan adanya pembangunan dan mendukung program pemerintah ini.
“Kita harus mendukung program pemerintah ini. Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi Gresik karena dibangun perusahaan internasional di Gresik, secara ekonomi masyarakat jelas warga sekitar akan diuntungkan,” tutur Sambari dihadapan warga.
Rencana pembangunan ini smelter PT FI ini memang sebelumnya sempat mendapatkan protes dari warga. Namun, Pemkab Gresik memastikan permasalahan itu telah diselesaikan setelah berdialog dengan warga.
Fasilitas pendukung lainnya yang akan dibangun dalam pembangunan smelter ini di antaranya pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 200 megawatt (mw), Precious Metal Refinery, dermaga pelabuhan Internasional bernama Kalimereng dan pengolahan air limbah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id