Hal itu diungkapkan Staf Khusus Kementerian BUMN, Sahala Lumban Gaol. Dia mengatakan, smelter ini akan dikerjakan oleh konsorsium BUMN pertambangan yakni PT Aneka Tambang dan PT Indonesia Asahan Alumunium.
"MoU sudah ditandatangi satu bulan lalu. Feasibility study dilakukan tiga sampai empat bulan. Mudah-mudahan 2016 bisa dibangun," kata Sahala, dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Sahala menjelaskan, setelah smelter ini dibuat, kemudian secara linear akan dibangun juga pabrik alumunium slap yang dilakukan antara PT Inalum dengan China Corporation. Pembangunan pabrik ini bertujuan untuk menjadi pemasok alumunium untuk rolling stock kereta cepat di Tiongkok.
"Jadi kalau kita punya pabrik assembling (perakitan), ada pasokan ke rolling stock. Kita akan selesaikan akhir Februari joint venture-nya," ucap dia.
Sahala menambahkan, dengan adanya pabrik perakitan rolling stock, kereta ini akan mempercepat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Pembangunan assembling rolling stock dibangun 2016 juga. Ini penting jadi kesatuan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id