Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan selama masa life time PLN mendapatkan tarif yang relatif murah yakni 5,5038 cent USD per kWh. "Dengan tarif yang efisien, PLN berpotensi menghemat sebesar Rp43 triliun," kata Iwan, di Jakarta, Kamis, 20 Desember 2018.
Iwan menuturkan PLTGU Jawa 1 merupakan bagian dari program 35.000 MW. Jika pengerjaan proyek ini berjalan mulus pembangkit listrik dengan teknologi combined-cycle Jawa-1 ditargetkan dapat selesai pada September 2021.
Pengerjaan PLTGU Jawa 1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan perusahaan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia (PPI), anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation. Persentase kepemilikan dalam konsorsium tersebut adalah 40:40:20.
Pembangunan proyek PLTGU Jawa 1 ditaksir memakan nilai investasi USD1,8 miliar atau sekitar Rp26 triliun. Kebutuhan pendanaan ini dibiayai oleh konsorsium yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI).
Selain itu, berasal dari Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), serta institusi perbankan komersial antara lain Mizuho Bank Ltd, MUFG Bank Ltd, Oversiea-Chinese Banking Cooperation Ltd, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, dan Societe Generale.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News