Illustrasi. Dok ; AFP.
Illustrasi. Dok ; AFP.

Pertamina Telah Bor 80 Sumur di Blok Mahakam

Suci Sedya Utami • 05 September 2019 17:19
Jakarta: PT Pertamina (Persero) mengupayakan akselerasi pengeboran di Blok Mahakam. Hingga saat ini melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah mengebor 80 sumur atau 67,9 persen dari target.
 
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan pihaknya berupaya melakukan upaya terbaik untuk mencapai target pengeboran di blok tersebut. Dia bilang, pengeboran di Blok Mahakam ditargetkan sebanyak 118 sumur.
 
"Hingga hari ini telah dilakukan pengeboran sebanyak 80 sumur," kata Dharmawan ditemui di sela acara IPA Convex, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2019.

Dharmawan mengatakan sejak mengelola Blok Mahakam, Pertamina menggenjot operasi untuk menahan laju penurunan alamiah produksi yang pada 2017 telah mencapai 57 persen. Angka tersebut saat ini berhasil ditekan Pertamina pada level 25 persen dan upaya terus dilakukan secara maksimal melalui pengeboran sesuai rencana.
 
"Proses operasi terus berjalan dan kami melakukan upaya terbaik untuk mencapai target di 2019, sekaligus mulai mempersiapkan pengeboran sumur eksplorasi dalam di 2020,” tutur dia.
 
Dharmawan mengatakan pada 2018, Pertamina telah memproduksi gas di blok tersebut sekitar lima persen di atas prediksi operator sebelumnya yakni Total E&P Indonesia. Bahkan, di 2019, Pertamina menargetkan produksi Mahakam lebih tinggi dari proposal operator sebelumnya.
 
Mantan Head of Country BP Indonesia ini mengatakan target ini cukup menantang mengingat tingkat maturasi yang cukup tinggi dari zona produksi eksisting sehingga kontribusi produksi Mahakam saat ini datang dari kantung-kantung reservoir yang lebih kecil dengan jarak antarsumur lebih dekat.
 
Selain itu, kata Darmawan, value creation harus dilihat dari berbagai sisi, tidak hanya volume tapi juga efisiensi. Pada 2018, Pertamina telah menurunkan biaya cost recovery Blok Mahakam dari USD1,27 miliar  di tahun sebelumnya menjadi USD973 juta sehingga berimbas kepada laba perusahaan.  
 
"Pengeboran di area swamp juga lebih efisien yakni dari 11 hari menjadi hanya enam hari, sehingga biayanya juga turun," ujar dia.
 
Dharmawan meyakini manajemen biaya juga menjadi salah satu kunci meningkatkan hasil, di samping dibutuhkan pula terobosan berupa eksplorasi baru.
 
"Pengalaman mengelola Blok Mahakam memberikan wawasan bahwa investasi pada masa transisi sangat penting," jelas dia.
 
Untuk menjaga tingkat kewajaran produksi yang telah memasuki periode penurunan alamiah sejak 2010 maka satu tahun sebelum alihkelola, Pertamina melakukan intervensi pendanaan untuk pengeboran di 15 sumur Blok Mahakam yang diproduksikan di 2018. Hal ini dilakukan karena berdasarkan hasil evaluasi, terjadi penurunan investasi sumur di 2016 menjadi 44 sumur dan di 2017 menjadi enam sumur.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan